Dampak Perubahan Iklim Pada Perikanan, Seperti Apa?

  • Whatsapp

Cuaca sekarang makin nggak bisa ditebak, kan? Buat kita mungkin cuma bikin bingung mau pakai baju apa, tapi buat nelayan dan peternak ikan, ini masalah serius yang bikin penghasilan terguncang. Perubahan iklim udah ngubah total “jadwal main” di dunia perikanan, dari musim tangkapan sampai habitat ikan.

Dulu nelayan bisa nebak lokasi ikan pake pengetahuan turun-temurun. Sekarang? Ikan-ikan pada kabur ke tempat baru karena suhu air berubah.

Dampak Perubahan Iklim Pada Perikanan, Seperti Apa?

Kalo nggak adaptasi, bisa-bisa usaha perikanan kolaps sebelum sempat panen!

1. Suhu Air Naik, Ikan Kabur ke Dalam

Laut yang makin panas bikin ikan-ikan komersial seperti tuna dan tongkol pindah ke perairan lebih dalam atau daerah kutub. Nelayan tradisional dengan kapal kecil jadi kesulitan menjangkau.

Di budidaya air tawar, suhu tinggi bikin ikan stres dan gampang sakit. Kolam lele yang biasanya panen 3 bulan sekarang bisa molor sampai 4 bulan karena pertumbuhan melambat.

2. Musim Tangkap Kacau Balau

Nelayan udah nggak bisa andalin musim barat/timur buat menentukan waktu melaut. Badai datang lebih sering dan nggak terduga, bikin jadwal melaut jadi berantakan.

Beberapa jenis ikan seperti lemuru sekarang munculnya nggak sesuai musim. Akibatnya? Stok di pasar fluktuatif, harga kadang melambung tinggi kadang anjlok parah.

3. Asamnya Laut Bikin Kerang-kerangan Sulit Hidup

Laut yang menyerap CO2 berlebihan jadi lebih asam. Ini bahaya banget buat kerang, tiram, dan terumbu karang yang butuh kalsium buat cangkangnya.

Peternak kerang di beberapa daerah udah ngeluh produksinya turun sampai 40%. Padahal, ini komoditas ekspor yang selama ini jadi andalan.

4. Perubahan Arus Laut Ngacaukan Migrasi Ikan

Arus laut yang berubah bikin pola migrasi ikan besar seperti tuna dan cakalang jadi kacau. Spot-spot mancing tradisional sekarang sering kosong melompong.

Di sisi lain, muncul species baru di perairan kita karena iklim yang berubah. Ada peluang tapi juga ancaman ekosistem jika species invasif mulai mendominasi.

5. Budidaya Tambah Sulit karena Cuaca Ekstrim

Hujan deras tiba-tiba bisa bikin kolam tambak banjir dalam semalam. Sebaliknya, musim kemarau panjang bikin air kolam cepat menyusut dan kadar garam melonjak.

Penyakit ikan makin variatif karena patogen baru bermunculan. Biaya operasional peternak ikut membengkak buat beli obat dan vitamin tambahan. Selain itu makanan ikan juga makin susah.

Adaptasi atau Mati
Banyak nelayan sekarang mulai pakai teknologi prediksi cuaca dan peta ikan digital. Alat sederhana seperti termometer air juga membantu peternak monitor kondisi kolam.

Beberapa beralih ke species yang lebih tahan banting seperti nila merah atau lele. Yang kreatif mulai kembangkan sistem budidaya indoor dengan kontrol iklim.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *